Kamis, 17 Januari 2019

Mourinho Sebut MU Runner Up Pencapaian Terbaiknya


Mourinho Sebut MU Runner Up Pencapaian Terbaiknya - Musim lalu, Jose Mourinho menjadi dalang kesuksesan Manchester United menjadi runner-up Premier League musim lalu. Pencapaian tersebut dianggapnya sebagai salah satu pencapaian terbaik dalam karirnya sebagai pelatih. (agen bola terpercaya)

Dua musim pertama Mourinho bersama Manchester United berakhir manis, meskipun ada grafik penurunan. Misal di musim debutnya, ia sukses mengantar The Red Devils meraih gelar Liga Europa serta Carabao Cup.

Sedangkan pada musim kedua, pelatih asal Portugal itu gagal mempersembahkan trofi satupun. Meskipun begitu, menjadi runner-up di dua kompetisi berbeda, yakni Premier League dan FA Cup, bukanlah prestasi yang buruk.

Pencapaian Terbaik Jose Mourinho

Gelar juara yang telah diterima Mourinho tidak hanya di Manchester United saja. Begitu banyak klub besar yang menggunakan jasanya telah merasakan dampak besar dari tangan dingin Mourinho. Total 25 gelar yang telah ia raih di sepanjang karirnya.

Namun anehnya, ia justru menganggap finis dengan status runner-up di Premier League sebagai salah satu pencapaian terbaiknya. Pria berumur 55 tahun itu lalu menjelaskan alasan dibalik pernyataannya tersebut kepada beIN Sports.

"Saya berpikir bahwa terkadang kami memikirkan apa yang terlihat, tapi kami tak tahu apa yang terjadi di balik layar. Itu berpengaruh terhadap apa yang kami lihat," ujar Mourinho.

"Saya pikir itu adalah hal yang fundamental. Sebagai contoh, saya melihat salah satu pencapaian terbaik saya adalah finis di peringkat dua dengan Manchester United di Premier League," lanjutnya.

"Anda berkata 'orang ini gila. Dia memenangkan 25 gelar dan berujar bahwa posisi kedua adalah posisi terbaiknya di sepak bola'. Saya terus berkata seperti ini karena orang tidak tahu apa yang terjadi di balik layar," tambahnya.

Dikritik Karena Permainan Yang Defensif

Sayangnya, kini ia sudah tidak lagi menjabat sebagai pelatih MU. Per bulan Desember 2018 lalu, ia didepak dari kursi kepelatihan lantaran dianggap sebagai biang keterpurukan The Red Devils pada musim 2018-2019 ini.

Namun sebenarnya, tuntutan untuk Mourinho mundur sudah terdengar sejak musim sebelumnya. Ia dikenal sebagai pelatih dengan strategi pragmatis yang mengincar kemenangan dengan permainan bertahan.

"Sangat mudah untuk bermain baik dan tidak menang. Sangat mudah menjadi dalang ide dari sepak bola tertentu tanpa memberi hasil. Dari orang-orang yang menang secara konsisten - karena anda menang secara terisolir lalu menghilang - orang yang menang secara konsisten punya pendapat yang berbeda soal itu," sambungnya.

"Bila anda berbicara soal Guardiola, Ancelotti - tentang mereka yang setara dengan saya - dengan karir kemenagnan yang panjang. Di mana mereka yang muda dengan dampak nyata dari segi hasil? Di mana mereka?" tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar