Senin, 02 April 2018

Dua Pemain Gemilang Setelah Dijual MU


Dua Pemain Gemilang Setelah Dijual MU - Manchester United masih berjuang untuk membangun kekuatan di Liga Inggris dan Eropa. MU dalam tiga musim terakhir seperti jor-joran dalam membeli pemain demi mengembalikan kejayaan mereka. (agen bola terpercaya)

Terakhir, mereka mendatangkan Alexis Sanchez dari Arsenal. Manchester United mendapatkan pemain Timnas Chile itu setelah menyerahkan gelandang Armenia, Henrikh Mkhitaryan. Mkhitaryan dilepas karena dianggap kalah bersaing dan performanya menurun drastis.

Meski demikian, manajemen MU juga punya banyak pengalaman salah dalam hal menjual pemain. Beberapa pemain seharusnya tidak dilego MU, karena di tim barunya mereka tampil bersinar. Manajer sekelas Sir Alex Ferguson pun pernah salah dalam menghadapi kebijiakan transfer pemain.

Ferguson menjual sejumlah pemain Manchester United, padahal tenaga mereka masih dibutuhkan. Berikut daftar pemain yang seharusnya tidak pernah dilepas MU versi Sokkaa.

Ruud Van Nistelroy

Ruud van Nistelrooy dianggap sebagai salah satu pencetak gol terbaik yang pernah dimiliki MU. Dia memperkuat MU sejak 2001 hingga 2006.

Sebanyak 95 gol yang diciptakan menjadi bukti ketajaman Nistelrooy bersama Setan Merah. Namun, sisi egoisnya yang tak mau menciptakan assist menjadi alasan utama dia meninggalkan Old Trafford.

Sifat egois Nistelrooy diungkapkan oleh mantan Kepala Komunikasi Ketenagakerjaan, Alastair Campbell, teman baik Ferguson. Dia mengungkapkan alasan kepergian striker asal Belanda tersebut yang melibatkan Cristiano Ronaldo.

"Dia sangat egois. Satu ungkapannya adalah saat ia mengatakan Cristian Ronaldo telah menemukan ayah baru dalam diri Carlos (Queiroz, asisten dari Alex Ferguson) setelah ayahnya yang suka minuman beralkohol meninggal dunia," kata Campbell.

Carlos Quiroz meminta Nistelrooy untuk menghormati Ronaldo. Namun, Nistelrooy bilang dia tidak menghormati siapa pun di sana.

"Ferguson lalu memulangkan van Nistelrooy ketika dia mendengarnya. Dia (Nistelrooy) tidak tahu yang dilakukannya," ujar Campbell.

Andy Cole

Andy Cole menjadi striker produktif dalam kariernya saat bergabung dengan MU. Dia punya kemitraan yang luar biasa dengan Dwight Yorke di Old Trafford.

Namun, eks striker Timnas Inggris itu terkenal dengan karakternya yang introvert. Dia tidak bisa bekerja sama dengan pemain selain Yorke. Cole tidak bisa akur dengan striker MU lainnya, Teddy Sheringham.

"Saya lebih baik duduk minum kopi bersama Neil Ruddock, orang yang pernah mematahkan kaki saya di dua bagian tahun 1996 lalu, daripada dengan Teddy Sheringham, yang saya benci sejak 15 tahun terakhir," ujarnya.

Cole menjelaskan mengenai kebenciannya terhadap Sheringham yang berawal di tahun 1995. Saat itu, Cole akan melakukan debutnya bersama Inggris melawan Uruguay. Dia ditunjuk pelatih menggantikan Sheringham.

"Saya sangat gugup. Saya berjalan ke lapangan, 60.000 lebih orang menyaksikannya. Sheringham keluar. Saya mengharapkan jabat tangan singkat, ucapan semoga berhasil, Coley, atau semacamnya. Saya sudah mengulurkan tangan saya. Dia melewatkannya," kata Cole.

"Saya tak tahu penyebabnya. Ia melakukan itu pada debut saya. Saya kemudian berpikir, Yesus Kristus! Berapa orang yang melihat Sheringham melakukan itu kepada saya? Saya malu," ujarnya.

Cole meninggalkan MU pada 2001. Dia memilih bergabung dengan Blackburn Rovers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar