Sabtu, 30 Juni 2018

Modric Pemain Terbaik Kroasia Sepanjang Masa


Modric Pemain Terbaik Kroasia Sepanjang Masa – Pemain gelandang Barcelona, Ivan Rakitic kabarnya mengklaim bahwa Luka Modric untuk saat ini sangat pantas disebut sebagai pemain terbaik di Kroasia sepanjang masa. (agen bola terpercaya)

Luka Modric saat ini tengah menjadi sosok pemimpin untuk timnas Kroasia di ajang Piala Dunia 2018. Sejauh ini ia juga berhasil menunaikan tugasnya dengan sangat brilian.

Luka Modric membawa timnas Kroasia tampil dengan sangat sempurna di Grup D. Dari total tiga laga, ia berhasil membawa negaranya hingga meraih tiga kemenangan.

Kemenangan tersebut termasuk saat tengah membantai timnas Argentina dengan skor akhir 3-0. Luka Modric bahkan ikut mencetak gol pada laga itu.

Kroasia menjadi pemuncak grup dengan sembilan poin. Di babak 16 besar nanti mereka akan berduel melawan Denmark.

Prosinecki Berikan Pujian

Robert Prosinecki merupakan legenda sepakbola Kroasia. Pria yang dulu bermain sebagai gelandang ini pernah mencatatkan sukses di pentas Piala Dunia 1998.

Saat itu di Prancis, Kroasia dibawanya jadi tim kuda hitam. Mereka pun sanggup melaju sampai ke babak semifinal sebelum akhirnya dihentikan oleh Prancis.

Dari situ Prosinecki mendapat predikat sebagai pemain terbaik Kroasia. Namun pria berusia 49 tahun itu mengakui bahwa Modric telah sukses mengambil alih status itu dari dirinya.

"Tidak ada cara untuk melihat ini di mana [Modric] tidak pantas mendapatkan gelar sebagai pemain [Kroasia] terbaik dalam sejarah," kata pemain berusia 48 tahun itu dalam wawancara dengan Sportske Novosti akhir tahun 2017 lalu.

Disetujui Rakitic

Pujian dari Prosinecki itu diamini oleh Rakitic. Gelandang berusia 30 tahun ini juga menyebut Modric sebagai sosok panutan.

"Saya setuju dengan dirinya sepenuhnya," katanya.

"Tidak hanya Luka merupakan pemain terbaik, tapi ia adalah orang hebat, seorang pemimpin dan kami mengikutinya."
Modric dan Rakitic sama-sama memulai petualangannya di Eropa pada turnamen Euro 2008. Piala 2018 kini berpotensi jadi turnamen terakhir di mana kedua pemain ini terakhir kali bermain bersama.

Namun Rakitic berharap ia masih bisa bermain sedikit lebih lama lagi bersama gelandang berusia 32 tahun tersebut. Ia juga berharap bisa pensiun bersama-sama Modric dengan bahagia jika bisa meraih trofi Piala Dunia 2018.

"Saya tidak tahu apakah ini adalah kompetisi terakhir bagi kami, kita akan lihat tentang itu nanti. Tapi, dalam hal apapun, kami ingin melanjutkan cara yang sama seperti yang kami mainkan sejauh ini," seru Rakitic.

"Kami memiliki atmosfer yang luar biasa dalam tim. Kami berjuang untuk satu sama lain, itu adalah kekuatan kami. Kami ingin melanjutkan di jalur yang sama," tegasnya.

"Tentu saja, pertandingan melawan Denmark ada di depan kami. Kami menjalaninya selangkah demi selangkah. Jika kami pada akhirnya berhasil mengangkat trofi ini, kami bisa pensiun secara bahagia dari pentas internasional," tutupnya.

Khedira Bingung Karena Tampil Buruk Di Rusia


Khedira Bingung Karena Tampil Buruk Di Rusia - Sami Khedira mengaku bingung mengapa ia bisa tampil buruk selama di Piala Dunia 2018 meski dirinya dalam kondisi bugar dan percaya diri usai tampil apik bersama Juventus. (judi bola online)

Skuat Jerman berstatus sebagai juara bertahan di Piala Dunia 2018. Tentunya mereka juga diunggulkan untuk bisa melaju jauh di turnamen yang digelar di Rusia ini.

Tapi yang terjadi cukup mengejutkan. Sejak awal mereka kesulitan untuk bisa menampilkan performa terbaiknya di Grup F. Di laga perdana mereka langsung tumbang dari Meksiko.

Lawan Swedia, mereka bisa menang meski didapatkan secara dramatis. Lalu di laga penentuan, pasukan Joachim Loew ini dipermalukan oleh Korea Selatan dengan skor 2-0.

Jerman pun harus rela angkat koper dari Rusia. Mereka juga harus menerima kenyataan pahit terpuruk sebagai juru kunci. 

Musim Yang Fantastis

Khedira memasuki turnaman empat tahunan ini dengan mood yang positif. Sebab ia baru saja meraih sukses bersama dengan Juventus.

Ia membantu mereka meraih trofi Scudetto ketujuh secara beruntun. Pemain berusia 31 tahun ini juga ikut andil membawa timnya juara Copa Italia keempat kalinya secara beruntun.

"Performa pribadi saya masih tidak dapat dijelaskan hingga hari ini," kata Khedira kepada Bild.

“Empat pekan yang lalu, semuanya sempurna. Saya memainkan musim terbaik dalam karir saya di Turin, mencetak sembilan gol dan memiliki penampilan yang sangat bagus di Liga Champions," serunya.

“Dan kemudian dua pertandingan ini terjadi pada saya. Saya belum pernah mengalami hal itu selama karir sepak bola saya dan karena itu saya harus mempertanyakan sendiri, mengapa ini bisa terjadi. Rekan-rekan setim saya dan saya telah dikritik dengan sangat keras," tuturnya.

Merasa Bingung

Khedira mengaku dirinya sangat kebingungan dengan melempemnya penampilannya itu. Ia pun tak bisa menemukan alasan atau penjelasan yang tepat.

"Ada hal-hal yang tidak dapat saya jelaskan. Misalnya, mengapa saya tidak bisa mendapatkan performa saya dalam dua pertandingan, meskipun saya dalam kondisi yang baik sebelumnya," terangnya.

“Saya duduk di bangku melawan Swedia dan tidak tampil di dua pertandingan lainnya yang seharusnya diperlukan dan yang saya harapkan dari diri saya sendiri. Saya harus menyalahkan diri sendiri," tandasnya.

Kamis, 28 Juni 2018

Lingard Dapat Pujian Sebaai Gelandang Berotak Encer


Lingard Dapat Pujian Sebaai Gelandang Berotak Encer – Pemain Gelandang yang berasal dariBelgia, Maroune Fellaini kabarnya memberikan pujian pada rekannya di Manchester United, Jesse Lingard sebagai salah satu pemain gelandang yang sangat cerdas ketika bermain di tengah lapangan. (agen bola terpercaya)

Jesse Lingard saat ini sedang tergabung dengan timnas Inggris yang ikut berlaga di ajang Piala Dunia 2018. Ia juga selalu dipilih menjadi pemain starter oleh pelatih Gareth Southgate.

Pada laga pertama saat melawan timnas Tunisia, Jesse Lingard sendiri kurang mampu bermain dengan maksimal. Demikian juga dengan semua mayoritas tim The Three Lions.

Akan tetapi pada laga kedua permainan timnas Inggris ini mengalami peningkatan. Begitu juga dengan performa dari Jesse Lingard pada sektor lini tengah.

Mampu Cetak Gol Yang Indah

Pemain gelandang yang berusia 25 tahun tersebut bermain dengan jauh lebih hidup lagi di laga melawan timnas Panama tersebut. Ia kabarnya membantu timnas Inggris menang dengan skor akhir 6-1.

Bahkan Jesse Lingard ikut mencatatkan namanya di papan skor. Gol itu pun ia cetak dengan apik.

Setelah menusuk masuk dari sayap kiri, ia bermain umpan satu dua sentuhan dengan raheem Sterling. kemudian dari luar kotak penalti, ia melepaskan tendangan melengkung ke arah pojok kiri atas gawang Panama.
enampilan Lingard mendapatkan pujian dari Fellaini. Pemain berambut kribo ini menyebut koleganya itu punya otak yang encer jika berhubungan dengan sepakbola.

"Ia pemain yang sangat pintar di lapangan - dan kita melihat itu melawan Panama," kata Fellaini kepada The Mirror.

"Ia sudah bermain dengan baik selama beberapa tahun terakhir, itulah mengapa ia bermain untuk Manchester United, dan ia harus terus seperti itu," serunya.

Harus Diwaspadai

Timnas Inggris akan bersua dengan Belgia di matchday 3. Duel itu akan digelar pada hari Jumat (29/06) dini hari WIB.

Jelang duel itu, Fellaini pun memberikan peringatan pada rekan-rekannya. Ia meminta mereka untuk waspada terhadap pergerakan Lingard.

"Kemampuan teknisnya bagus dan di lapangan positioningnya pintar. Jadi kita harus berhati-hati terhadap dirinya," seru Fellaini.

"Ia orang hebat, karakter hebat, dan ia suka tertawa dan bercanda, yang menurut saya juga penting dalam grup," sambungnya.

Jepang Bisa Lolos Dengan Cara Yang Lucu


Jepang Bisa Lolos Dengan Cara Yang Lucu - Timnas Jepang sukses mendapatkan satu tempat di babak 16 besar Piala Dunia 2018. Namun, sebuah kritik tajam dilayangkan oleh Mark Lawrenson yang menyebut Jepang lolos dengan cara seperti lelucon. (judi bola online)

Jepang lolos ke babak 16 besar dengan status penghuni posisi kedua Grup H dengan empat poin. Jepang berada di posisi kedua karena unggul poin fair play atas Senegal.

Pada laga terakhir, Jepang kalah dengan skor 0-1 atas Polandia (28/6/2018). Cara Jepang memainkan laga ini yang mendapatkan kritik pedas dari Lawrenson dan dianggap sebagai cara yang sangat buruk bak sebuah lelucon.

Jepang Lakukan Lelucon

Di menit-menit akhir laga melawan Polandia, Jepang bermain dengan tempo yang lambat. Tim arahan Akira Nishino tersebut lebih banyak memainkan bola di wilayah permainan sendiri dan tidak mengambil resiko menyerang.

Lawrenson, salah satu pundit BBC Sport, menyebut permainan yang diperagakan Jepang tersebut menjadi yang sangat buruk.

"Itu adalah permainan yang sangat buruk sekali dan itu justru berubah jadi sebuah lelucon. Harus ada cara lebih baik untuk menentukan klasemen di Piala Dunia. Kartu kuning? Maaf, tidak," ucap Lawrenson.
Senada dengan Lawrenson, Leon Osman juga melayangkan kritik pedas pada cara bermain Jepang. Kolega Lawrenson di BBC Sport menilai permainan Jepang berubah saat Makoto Hasebe dimasukkan pada menit ke-82.

"Mereka memasukkan Hasebe dan dia memperlambat permainan. Dia bilang pada timnya telah menang lewat kartu kuning dan berkata pada teman-temannya untuk bermain lebih lambat," buka Osman.

"Mereka benar-benar mengatur pada lima atau enam menit akhir dari permainan. Kedua tim mundur dan tidak benar-benar ingin menekan. Ini menjadi sebuah akhir yang buruk. Jepang bermain buruk," tegas eks pemain Everton.

Klasemen Grup H

Kolombia berada di puncak klasemen akhir Grup H. Radamel Falcao dan kawan-kawan berada di puncak klasemen dengan raihan enam poin. Pada laga terakhir, Kolombia menang dengan skor 1-0 atas Senegal.

Jepang dan Senegal mendapatkan poin yang sama, empat poin. Kedua tim juga punya selisih gol yang sama, 0 gol [4 gol dan 4 kebobolan]. Jadi, penentuan tim di posisi kedua ditentukan lewat aturan fair play.

Jepang baru mendapatkan empat kartu kuning dan Senegal menerima enam kali kartu kuning. Jepang berada di posisi kedua dan lolos ke babak 16 besar. Senegal ada di posisi ketiga dan Polandia di posisi juru kunci dengan tiga poin.

Jones Sebut Inggris Bisa Kalahkan Semua Lawannya


Jones Sebut Inggris Bisa Kalahkan Semua Lawannya - Sebuah rasa optimis diungkapkan Phil Jones. Pemain bek Timnas Inggris tersebut kabarnya menilai bahwa tim asuhannya memang sanggup mengalahkan tim mana saja di ajang Piala Dunia 2018 ini. (agen bola terpercaya)

Mereka tampil sebagai salah satu tim unggulan, timnas Inggris sukses tampil dengan sangat memikat di ajang Piala Dunia 2018. Mereka meraih dua kemenangan melawan Tunisia dan Panama sehingga mereka lolos ke fase 16 besar.

Di babak 16 besar nanti Timnas Inggris akan ditunggu lawan-lawan yang tangguh. Mereka kabarnya berpotensi untuk bertemu dengan Timnas Jepang, timnas Kolombia dan juga timnas Senegal yang saat itu masih berjuang di grup H.

Akan tetapi Jones merasa sangat optimis tim asuhannya mampu mengalahkan tim mana saja yang akan mereka hadapi. "Kami juga belum pernah memikirkan semua itu [lawan di babak 16 besar]," ujar Jones seperti yang sudah dilansir oleh Sportsmole.

Tak Pernah Pilih Lawan

Jones juga mengatakan bahwa timnya saat ini memang sudah mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin agar bisa menghadapi semua kemungkinan yang nantinya ada pada fase gugur nanti.

"Kami memang masih belum memikirkan semua itu karena memang kami hanya harus fokus pada setiap laga yang nantinya akan coba kami hadapi."

"Kami tak harus fokus ke tim mana saja yang nantinya akan bisa kami hadapi pada babak gugur. Kami sangat percaya diri akan bisa mengalahkan siapa saja asal kamibisa  mempersiapkan diri dengan sangat baik." tandasnya.

Belum Pernah Bermain

Walau masuk kedalam 23 tim Final Inggris, Jones memang masig belum sekalipun mendapatkan kesempatan untuk bisa bermain.

Sejauh ini sosok Gareth Southgate akan menurunkan permainan skema 3 bek. Ia kabarnya mempercayakan posisi ini pada John Stones, Kyle Walker dan juga Harry Maguire untuk bisa mengamankan semua posisi itu.

Jones sendiri saat ini berpeluang agar segera mendapatkan kesempatan bermainnya di laga antara Inggris vs Belgia pada hari Jumat (29/6) dini hari nanti.
Pada laga tersebut, akan ada perebutan juara grup G. Kedua tim sama-sama mengumpulkan enam poin dan pemenang laga ini akan menghadapi runner up grup H nanti.